🐒 Foto Orang Jawa Kuno

Bakorang tua yang sudah punya . Dp bbm kata bijak bahasa jawa tentang cinta dan juga kata2 sindiran halus buat orang yang sering mengumbar kemesraan di media sosial. Foto pertama itu di tahun 1826 (abad ke . Gambar orang tua lucu dan gokil, falsafah jawa kuno, pitutur jawa kuno, gambar lucu, gambar pitutur jawa, nasehat jawa kuno, pitutur jowo KataKata Bijak Bahasa Jawa Kuno Kehidupan II. 21. "Dhemit ora ndulit, setan ora doyan". (Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan.) 22. "Adigang, adigung, adiguna". (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya.) 23. PituturJawa kuno adalah kata-kata bijak atau petuah tentang kehidupan dalam bahasa Jawa. Kata bijak bahasa Jawa banyak mengungkap masalah-masalah keseharian yang sederhana dan sering diremehkan. Dengan memahami pitutur Jawa kuno, seseorang bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup berharga. Tak heran jika pepatah Jawa kuno sering kali dijadikan Banyak dikisahkan dalam ramalan-ramalan kuno China sebagai calon pemimpin besar, orang dengan 4 shio berikut ini punya karakter yang tak dimiliki shio lain di astrologi.. Orang dengan keempat shio ini adalah bibit yang perlu dijaga, karena saat dewasa dipercaya akan banyak dihuni orang-orang penting dan punya pengaruh luar biasa. Semogadapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. 20+ trend terbaru kata bijak jawa kuno lucu. Source: www.brilio.net. 20+ trend terbaru kata bijak jawa kuno lucu. Maka dari itu, kamu harus memuliakannya. Kata Bijak Bahasa Jawa Tentang Cinta. Kata mutiara bahasa jawa kerap dijadikan banyak orang sebagai penyemangat untuk menjalani hidup. Sebagaiorang Indonesia, nama yang disarikan dari nama Jawa kuno pun banyak dilirik. Namun, sebelum memilih nama untuk si kecil, ada baiknya Sedulur mempertimbangkan beberapa hal berikut. Jumlah kata dalam nama. Sebagian besar orang Indonesia tidak memiliki patokan jumlah kata yang digunakan untuk nama. Beda misalnya dengan budaya Barat atau Menurutcatatan itu, pernikahan pada masa Jawa Kuno tak banyak berbeda dengan masa kini. Perhelatan pertama dilakukan di kediaman pengantin perempuan. Beberapa hari kemudian di kediaman pengantin pria atau yang kini di sebut ngunduh mantu. Selain kesaksian penerjemah Cheng Ho itu, perkawinan masa Jawa Kuno juga disebut dalam beberapa prasasti. Namabayi Jawa kuno menurut Mama punya makna dan penyebutan yang indah. Beberapa orang mungkin menganggap kalau nama dari bahasa daerah itu kuno dan ketinggalan zaman. Tetapi sebenarnya enggak sama sekali! Nama bayi dari bahasa daerah juga enggak kalah baiknya dengan nama yang modern, Ma. Nama-nama ini punya arti nama yang penuh dengan doa dan Sumberkarya sastra Jawa Kuno, umumnya cerita-cerita panji, banyak memuat nama-nama tokoh yang menggunakan nama diri dari nama binatang. Misalnya ada Kebo Kanigara, Kidang Walengka, Banyak Kapuk, Gagak Sumiring, Kidang Glatik, juga Gajah Mada yang tentu familiar di telinga orang Indonesia. RSVBfXF. Kalang dianggap mempunyai adat-kebiasaan yang tidak sama dengan adatkebiasaan orang Jawa pada umumnya, khususnya di Desa Pesantren, Ulujami, Pemalang. Wong Kalang yang merupakan komunitas masyarakat kuno di Pulau Jawa, telah berkembang dan berdiaspora di beberapa wilayah di Pulau Jawa. "Kediaman mereka sama saja dengan rumah-rumah tetanggatetangga mereka yang mengaku sebagai orang Jawa asli’," tulis Dede Mulyanto. Ia melanjutkan, "baik dalam kehidupan sehari-hari dengan tetangga maupun di dalam keluarga, mereka juga menuturkan bahasa Jawa dialek Banyumasan." Dede Mulyanto menulis dalam jurnal Masyarakat & Budaya dengan judul Orang Kalang, Cina, dan Budaya Pasar di Pedesaan Jawa. Jurnalnya diterbitkan pada tahun 2008. "Orang Kalang mementingkan kawin-mawin dengan sesama orang Kalang atau dalam istilah antropologi disebut sebagai endogami kelompok," imbuhnya. Mereka juga sering mengadakan pertemuan minimal tiga bulan sekali sesama orang Kalang dari berbagai daerah di Banyumas dan sekitarnya dan menganggap diri sebagai satu trah —organisasi kekerabatan yang berpangkal ke satu nenek-moyang bersama yang dikenali. Aturan endogami kelompok dalam masyarakat Kalang masih cukup kuat. Anggota Kalangan —sebutan kelompok Kalang— yang kawin dengan orang di luar kelompok, konon akan dikeluarkan dari kelompok Kalangan. "Istri dan anak-anak mereka tidak diakui sebagai orang Kalang, baik oleh orang-orang Kalangan sendiri maupun oleh tetangga orang Jawa lainnya," lanjut Dede. Adat kebiasaan untuk menikah dengan sesama orang Kalang tampaknya merupakan ciri utama yang diketahui secara umum oleh orang Jawa lainnya di Desa Pesantren. "Tidak semua orang Jawa di Desa Pesantren mau berterus-terang bila ditanya tentang tetangga mereka yang disebut wong Kalang. Tapi ada pula yang antusias memaparkan pengetahuannya tentang orang Kalang," ungkapnya. Menurut mitos yang berkembang di Desa Pesantren, asal-usul orang Kalang ini dikaitkan dengan seorang laki-laki yang dilahirkan dari perkawinan seorang putri bangsawan dengan seekor anjing yang sesungguhnya ia merupakan manusia yang dikutuk menjadi anjing. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Jakarta Kumpulan kata bijak bahasa Jawa kuno selalu berhasil menarik perhatian saking uniknya. Banyak istilah Jawa yang terdengar kasar, tetapi arti dan maknanya sangat dalam. Kata bijak bahasa Jawa kuno inipun cocok dijadikan sindiran sekaligus petuah yang akan sulit dilupakan. 60 Kata-Kata Bijak Islami Singkat, Maknanya Dalam dan Menyejukkan Hati 30 Kata Bijak Ulang Tahun untuk Diri Sendiri yang Cocok Jadi Penyemangat 60 Kata Mutiara Kehidupan yang Bijak sebagai Motivasi dan Inspirasi Kata bijak bahasa Jawa kuno tentang kehidupan banyak mengungkap masalah-masalah sederhana yang sering diremehkan. Ungkapan kata bijak bahasa Jawa kuno tentang kehidupan ini tak terdengar menakutkan karena disampaikan dengan bumbu humor, bakal berhasil bikin ngakak pembaca sekaligus pendengarnya. Tak cuma soal kehidupan, kata bijak bahasa Jawa kuno juga banyak membahas masalah asmara. Ajaibnya, kata bijak bahasa Jawa kuno inipun baik untuk pedomamu menjalin hubungan cinta dengan si dia tanpa banyak drama. Berikut ulas kata bijak bahasa Jawa kuno dan artinya dari berbagai sumber, Senin 10/5/2021.Kata Bijak Bahasa Jawa Kuno dan Artinya Tentang KehidupanIlustrasi ponsel cottonbro dari Pexels1. "Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip." Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup 2. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait." Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pait 3. "Aja milik barang kang melok." Jangan tergiur barang yang berkilau 4. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri 5. "Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur." Berpegang teguh pada mimpi, karena jika mimpi mati, hidup adalah burung bersayap yang rusak, itu tidak bisa terbang 6. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik 7. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa 8."Nek wes onok sukurono, nek durung teko entenono, nek wes lungo lalekno, nek ilang iklasno." Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlaskan 9. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita." Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi 10. “Aja mbedakake marang sapadha-padha." Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia 11. "Sabar iku ingaran mustikaning laku." Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan 12. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah." Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah 13. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli." Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi 14. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda." Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta 15. "Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai." Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari mukaIlustrasi ponsel Lisa Fotios dari Pexels16. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro." Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit. 17. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian." Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian. 18. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo." Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa. 19. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar." Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur. 20. "Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan." Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninnggalkan kenangan. 21. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur." Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur. 22. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe. Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya. 23. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg." Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti. 24. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak." Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak. 25. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe." Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu. 26. " Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyiptaaken manungsa" Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia. 27. “Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro” Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka 28. “Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui,” Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama. 29. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno." Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta. 30. "Aku ra njaluk luweh, aku nggur njalok ojo lungo nek ati." Aku nggak minta banyak, aku hanya minta jangan pergi dari hati.Kata Bijak Bahasa Jawa Kuno dan Artinya Tentang KehidupanIlustrasi ponsel. Sumber foto “Ana dina, ana upa.” Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata. 32. “Adhang-adhang tetese embun” Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun. 33. “Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh” Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai. 34. “Kena iwake aja nganti buthek banyune” Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan 35. “Sepi ing pamrih, rame ing gawe” Melakukan pekerjaan tanpa pamrih. 36. “Sluman slumun slamet” Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan. 37. “Ngundhuh wohing pakerti.” Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan. 38. “Mikul dhuwur mendhem jero” Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua. 39. “Sabar sareh mesthi bakal pikoleh” Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil. 40. “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah” Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai. 41. “Dhemit ora ndulit, setan ora doyan” Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan. 42. “Tuna sathak bathi sanak” Merugi harta tapi mendapatkan sahabat. 43. “Nabok nyilih tangan.” Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam. 44. “Becik ketitik, ala ketara.” Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga. 45. “Adigang, adigung, adiguna” Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya.Kata Bijak Bahasa Jawa Kuno dan Artinya Tentang KehidupanIlustrasi Ponsel. Credit "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan." Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan 47. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem." Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama 48. "Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran." Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan 49. "Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati." Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat 50. "Urip kang utama, mateni kang sempurna." Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya 51. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyipta'aken manungsa!" Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia 52. "Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah." Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita 53. "Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan." Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran 54. "Natas, nitis, netes." Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali 55. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo." Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan 56. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi." Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong 57. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso." Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu 58. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri 59. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik 60. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasaKata Bijak Bahasa Jawa Kuno dan Artinya Tentang CintaIlustrasi ponsel cottonbro dari Pexels61. “Pengenku, Aku iso muter wektu. Supoyo aku iso nemokne kowe lewih gasik. Ben Lewih dowo wektuku kanggo urip bareng sliramu,” Aku berharap, aku bisa memutar waktu kembali. Di mana aku bisa lebih awal menemukan dan mencintaimu lebih lama. 62. “Aku ora pernah ngerti opo kui tresno, kajaba sak bare ketemu karo sliramu,” Aku tidak pernah tau cinta itu apa, kecuali setelah bertemu denganmu. 63. "Koe kuwi koyo bintang, sing indah didelok tapi susah untuk digapai” Kamu itu seperti bintang, yang indah dilihat tapi susah untuk digapai. 64. “Cinta dudu perkoro sepiro kerepe kowe ngucapke, tapi sepiro akehe seng mbok buktike” Cinta bukan perkara seberapa sering kamu mengucapkannya, tapi seberapa banyak kamu membuktikannya. 65. "Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati." Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati. 66. "Angger aku nyawang sliramu, rasane kabeh macem roso bungah ning alam dunyo mandeg ono ing ngarep netraku” Ketika aku melihatmu, aku melihat semuanya ujung kebahagiaan dunia ini telah berhenti sekejap di mataku. 67. "Padahal de’e mek konco, tapi angger de’e cedak karo wong liyo. Rasane cemburu." Padahal dia hanya berteman, tapi setiap kali dekat dengan orang lain. Rasanya cemburu. 68. “Kowe lungo nggowo kenangan, kowe teko maneh nggowo undangan” Kamu pergi membawa kenangan, kamu dating lagi membawa sebuah undangan. 69. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding" bisa bersyair tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi 70. “Janji tresnomu gede, Nyatane saiki mbok tinggalne.” Janji cintamu besar, kenyataannya sekarang kamu tinggalkan. 71. "Aku ora malam mingguan, sandalku pedot." Aku nggak malam mingguan, sandalku putus. 72. "Gusti yen arek iku jodohku tulung dicidakaken, yen mboten joduhku tulung dijodohaken." Tuhan jika dia adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan. 73. "Jenenge urip kui mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan." Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan. 74. "Saat dewe podo–podo adoh, siji sing kudu koe ngerti, bakal tak jogo tresno iki sampe matek." Saat jarak memisahkan kita, satu hal yang harus kamu tahu, aku akan menjaga cinta ini sampai mati. 75. “Ra kepetuk sak wetoro rasane pengen weruh sliramu,” Tidak bertemu sebentar saja rasanya ingin melihat kamu.Kata Bijak Bahasa Jawa Kuno dan Artinya Tentang KehidupanIlustrasi ponsel. Photo by Oleg Magni on Unsplash76. "Merdeka iku yen Soekarno mbe Hatta baris rapi ning njero dompet. Yen sing baris Pattimura, berarti isih perjuangan." Merdeka itu kalau Soekarno dan Hatta baris rapi di dalam dompet. Kalau yang baris Pattimura, berarti masih perjuangan 77. "Dadi koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan." Jadi kamu iri sama aku? Ya sudah aku ngalah, aku ke kanan 78. "Sorry, wonge sek fitnes, awake fit atine ngenes." Sorry, orangnya lagi fitnes, badannya fit hatinya merana 79. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian,mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian." Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian 80. "Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati." Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati 81. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit." Dosa yang paling menyedihkan adalah pada ngeluh tidak punya duit 82. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih." Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih. 83. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit." Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang 84. "Ojo mung ngopi, sekali-sekali ngeteh ben ngerti yen urip iku ora mung pait, tapi yo sepet." Jangan cuma ngopi, sekali-kali ngeteh supaya tahu kalau hidup tak cuma pahit tapi juga sepet 85."Ngimpi Seng dukur koyo langit, yen awakmu logor berarti turumu kurang nengah." Bermimpilah setinggi langit, jika kamu terjatuh berarti tidurmu kurang ke tengah 86. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada." Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia 87. "Ambeg utomo, andhap asor." Selalu menjadi yang utama tetapi selalu rendah hati 88. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati." Harus Semangat Walau Tidak Ada yang Kasih Semangat 89. "Meneng widara uleran." Terlihat baik namun sebenarnya buruk 90. "Nek wes niat kerjo iku, ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai." Kalau sudah mendapatkan pekerjaan itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Lukisan, gambar, maupun sketsa tentang nusantara jaman dulu yang sering saya temui kebanyakan berasal dari sumber Eropa. Gambar-gambar tersebut berasal dari dokumen milik pedagang barat yang mencatat transaksi dagang, ilmuwan dan naturalis barat yang mendokumentasikan penelitian tentang satwa atau penduduk di negeri asing, pengelana yang menerbitkan catatan perjalanan, perwira yang menulis laporan tentang aksi militer pasukannya kepada atasan, serta serdadu yang menuangkan isi hatinya dalam buku harian. Selain sumber sejarah yang sifatnya kebetulan’ di atas, ada banyak litografi yang dikerjakan oleh siswa pelukis yang mendapat pelatihan dari angkatan laut Belanda, maupun pelukis profesional yang sengaja didatangkan dari negeri kincir angin untuk memenuhi permintaan orang-orang kaya di Batavia baca Mengintip Dunia Kuno Lewat Litografi . Meskipun eksotis, kaca mata orang Eropa kadang kurang pas, jadi bukan main girang hati saya saat menemukan sejumlah ilustrasi yang dibuat oleh seniman Cina atau Jepang. Karya-karya mereka ini menawarkan cara yang berbeda untuk menikmati sejarah. Portugis adalah orang Eropa pertama yang mencapai Jepang pada 1543. Inggris datang berikutnya lalu disusul Belanda pada tahun 1600. Untuk membendung upaya penyebaran agama Kristen yang dilakukan Inggris dan Portugis, penguasa Jepang menerapkan Sakuko, yakni praktik isolasi diri yang menutup kontak dengan dunia luar. Sakuko dilaksanakan hingga 220 tahun lamanya dan baru berakhir tahun 1853. Hanya Cina dan Belanda, bangsa Eropa yang hanya memikirkan berdagang dan tidak tertarik mengirim misionaris dan penginjil, yang masih diijinkan berdagang secara terbatas di pelabuhan Dejima, sebuah pelabuhan perdagangan kecil di Nagasaki. Pada periode inilah Belanda masuk ke nusantara sehingga terdapat figur orang Jawa pada lukisan-lukisannya. Ilustrasi-ilustrasi ini muncul dalam beragam gaya, tetapi semua menggambarkan orang Jawa dan orang Bali sebagai budak Belanda, sering memegang payung atau memegang beberapa barang lainnya. Wah, ngenes banget ya orang kita banyak jadi jongos sejak duluuuu sekali 🙁 Orang-Belanda-dan-budak-Jawa-yang-menawarkan-arang-pada-burung-kasuari Qing Imperial Illustrations of Tributary People adalah kumpulan studi deskriptif dan etnologis yang berisi catatan tentang negara-negara anak sungai dan seterusnya serta berbagai kelompok etnis pada masa pemerintahan Qing abad 18. Berikut pengamatan seniman Cina tentang pakaian yang dikenakan penduduk nusantara dari buku itu. Pakaian orang Sumatera digambar oleh seniman Cina abad 18 Pakaian orang Jawa digambar oleh seniman Cina abad 18 Pakaian orang Banjarmasin digambar oleh seniman Cina abad 18 Sumber Munko

foto orang jawa kuno